Jika Anda biasanya akan sembunyi-sembunyi untuk memiliki pacar lebih dari satu, Anda tak perlu sembunyi-sembunyi lagi jika berada di kota ini. Pasalnya, wanita-wanita di sini dengan rela dan bersedia jika Anda ingin memiliki pacar atau kekasih lebih dari satu.
Seperti dilansir dari DailyMail (2/9/2015), kota bagi surganya pria ini bernama Kota Dongguan yang terletak di Selatan China. Kota Dongguan merupakan pusat manufaktur dunia dan kota ini dikenal sebagai ibukotanya seks di China.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi kota ini, maka Anda akan terbiasa melihat pemandangan seorang pria bersama-sama beberapa wanita yang sedang bergandengan tangan atau bermesraan. Dan, mungkin Anda akan berpikir miris, kok bisa pria yang memiliki tampang biasa saja dan tidak kaya bisa memiliki banyak pacar?
Ya, memang. Anda tak perlu menjadi raja minyak untuk memiliki banyak pacar di kota ini. Pasalnya, Kota Dongguan dihuni lebih banyak wanita dibandingkan pria. Mudah bagi pekerja wanita untuk memperoleh pekerjaan, tetapi tidak bagi pekerja pria. Di sisi lain, untuk pergi ke luar, para wanita ini butuh pria yang menemani.
Oleh karena itu, banyak pekerja wanita yang rela jika pacarnya memiliki kekasih yang lain. Bahkan, uniknya wanita ini rela membiayai pacar prianya untuk mendapat perhatian lebih dan menjadi pacar favorit sang pria.
"Beberapa teman saya juga melakukan hal yang sama. Satu pria dengan beberapa wanita merupakan hal yang normal," ujar Xiao Lin, salah satu pria yang memiliki punya banyak pacar seperti dikutip dari DailyMail.
Seperti dilansir dari DailyMail (2/9/2015), kota bagi surganya pria ini bernama Kota Dongguan yang terletak di Selatan China. Kota Dongguan merupakan pusat manufaktur dunia dan kota ini dikenal sebagai ibukotanya seks di China.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi kota ini, maka Anda akan terbiasa melihat pemandangan seorang pria bersama-sama beberapa wanita yang sedang bergandengan tangan atau bermesraan. Dan, mungkin Anda akan berpikir miris, kok bisa pria yang memiliki tampang biasa saja dan tidak kaya bisa memiliki banyak pacar?
Ya, memang. Anda tak perlu menjadi raja minyak untuk memiliki banyak pacar di kota ini. Pasalnya, Kota Dongguan dihuni lebih banyak wanita dibandingkan pria. Mudah bagi pekerja wanita untuk memperoleh pekerjaan, tetapi tidak bagi pekerja pria. Di sisi lain, untuk pergi ke luar, para wanita ini butuh pria yang menemani.
Oleh karena itu, banyak pekerja wanita yang rela jika pacarnya memiliki kekasih yang lain. Bahkan, uniknya wanita ini rela membiayai pacar prianya untuk mendapat perhatian lebih dan menjadi pacar favorit sang pria.
"Beberapa teman saya juga melakukan hal yang sama. Satu pria dengan beberapa wanita merupakan hal yang normal," ujar Xiao Lin, salah satu pria yang memiliki punya banyak pacar seperti dikutip dari DailyMail.
Aktivitas militer Federasi Rusia di Suriah mulai menimbulkan gejolak. Pemerintah Turki mengirim nota protes pada Negeri Beruang Merah, setelah satu pesawat tempur mereka melanggar batas wilayah pada Minggu (4/10).
Jet itu disebut-sebut berusaha membombardir markas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah utara Suriah, tapi malah memasuki teritori Turki, tepatnya daerah Yayladagi, provinsi Hatay. Angkatan Udara Turki berbekal satu unit pesawat F-16mengusir jet penyusup itu kembali ke Suriah. Insiden pencegatan jet tempur ini berakhir tanpa ada kontak senjata.
Channel News Asia melaporkan, Senin (5/10), Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu mengaku telah menghubungi Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk mengeluhkan insiden ini. "Federasi Rusia harus bertanggung jawab untuk setiap insiden yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi," kata Kementerian Luar Negeri Turki.
Atas perintah langsung Presiden Vladimir Putin, Rusia menggelar operasi militer besar-besaran melindungi Presiden Suriah Basyar al-Assad. Sejak akhir pekan lalu, jet tempur Rusia jenis Sukhoi Su-34, Su-24M, serta Su-25 telah menyerang obyek vital dikuasai ISIS di Kota Hama, Homs, Idlib, serta Latakia.
Turki sejak lama menolak kehadiran Rusia membantu Assad. Turki mendesak keterlibatan Federasi Rusia dibahas bersama oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sikap konfrontatif Turki mengikuti garis sekutu utama mereka di kawasan, Arab Saudi. Ulama-ulama Saudi pekan lalu secara lantang meminta pemuda muslim melawan kehadiran pasukan Rusia di Syam.
"Siapa pun yang mampu dan berada di luar Arab Saudi, untuk memenuhi panggilan jihad agar bergabung ke salah satu kelompok militan memerangi pasukan Rusia," tulis seruan yang ditandatangani 52 ulama Saudi itu, dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (5/10).
Putin beralasan mengirim pasukan dan alutsista ke Suriah, karena manuver ISIS mengkhawatirkan. Tidak sedikit politikus Amerika Serikat meragukan penjelasan tersebut. Apalagi Assad berambisi memukul semua musuh politiknya, bukan cuma ISIS, tapi juga pemberontak Suriah di wilayah selatan dari kelompok Sunni. Skenario inilah yang dikhawatirkan Saudi dan Turki.
Sedangkan Assad dalam pidato akhir pekan lalu berkukuh niatan Rusia dan Irak membantu negaranya adalah menghancurkan ISIS yang bisa merusak perdamaian kawasan.
Jet itu disebut-sebut berusaha membombardir markas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah utara Suriah, tapi malah memasuki teritori Turki, tepatnya daerah Yayladagi, provinsi Hatay. Angkatan Udara Turki berbekal satu unit pesawat F-16mengusir jet penyusup itu kembali ke Suriah. Insiden pencegatan jet tempur ini berakhir tanpa ada kontak senjata.
Channel News Asia melaporkan, Senin (5/10), Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu mengaku telah menghubungi Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk mengeluhkan insiden ini. "Federasi Rusia harus bertanggung jawab untuk setiap insiden yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi," kata Kementerian Luar Negeri Turki.
Atas perintah langsung Presiden Vladimir Putin, Rusia menggelar operasi militer besar-besaran melindungi Presiden Suriah Basyar al-Assad. Sejak akhir pekan lalu, jet tempur Rusia jenis Sukhoi Su-34, Su-24M, serta Su-25 telah menyerang obyek vital dikuasai ISIS di Kota Hama, Homs, Idlib, serta Latakia.
Turki sejak lama menolak kehadiran Rusia membantu Assad. Turki mendesak keterlibatan Federasi Rusia dibahas bersama oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sikap konfrontatif Turki mengikuti garis sekutu utama mereka di kawasan, Arab Saudi. Ulama-ulama Saudi pekan lalu secara lantang meminta pemuda muslim melawan kehadiran pasukan Rusia di Syam.
"Siapa pun yang mampu dan berada di luar Arab Saudi, untuk memenuhi panggilan jihad agar bergabung ke salah satu kelompok militan memerangi pasukan Rusia," tulis seruan yang ditandatangani 52 ulama Saudi itu, dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (5/10).
Putin beralasan mengirim pasukan dan alutsista ke Suriah, karena manuver ISIS mengkhawatirkan. Tidak sedikit politikus Amerika Serikat meragukan penjelasan tersebut. Apalagi Assad berambisi memukul semua musuh politiknya, bukan cuma ISIS, tapi juga pemberontak Suriah di wilayah selatan dari kelompok Sunni. Skenario inilah yang dikhawatirkan Saudi dan Turki.
Sedangkan Assad dalam pidato akhir pekan lalu berkukuh niatan Rusia dan Irak membantu negaranya adalah menghancurkan ISIS yang bisa merusak perdamaian kawasan.